Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan membahas “Penjelasan Praktik Valuta Asing dan Mikrostruktur Pasar Valuta Asing” yang berlangsung di ruang 307, Gedung Pascasarjana FEB UI, pada Selasa (4/12/2018).
Kuliah Tamu ini merupakan mata kuliah Ekonomi Keuangan Internasional dengan dosen pengampu Dr. Telisa Aulia Falianty. Pemateri Kuliah Tamu ini ialah R. Eki Rahman, S.E., M.E., selaku Deputi Direktur Principal Economist Bank Indonesia Institute, mamaparkan bahwa pasar valuta asing merupakan sarana perdagangan mata uang antar negara yang dilakukan secara over the country (OTC).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan di pasar keuangan atau valuta asing, yaitu dalam masalah fundamental yang terdiri dari fundamental ekonomi dan fundamental perusahaan. Kemudian, sentimen (isu-isu terkini), faktor internal, faktor domestik atau global untuk penilaian investor yang ingin melakukan investasi di dalam negeri.
“Pasar valuta asing memiliki karakteristik dengan volume transaksi terbesar di dunia dengan memiliki karakter Borderless. Artinya transaksi dilakukan global tanpa batas waktu dan wilayah. Transaksi ini dapat dilakukan antarbank dan Pedagang Valuta Asing (PVA),” kata Eki Rahman.
Dalam pasar valuta asing, golongan mata uang terbagi menjadi dua, pertama Hard Currencies yang berarti paling sering ditransaksikan secara internasional, seperti mata uang USD, EUR, GBP, AUD, CAD, JPY, NZD, HKD, SGD, dan, CHF. Kedua, Exotic Currencies yang berarti tidak ditransaksikan secara internasional, seperti mata uang IDR, THB, MYR, dan PHP.
Selain itu, nilai tukar domestik dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran valuta asing, meliputi pembayaran impor barang dan jasa, aliran modal keluar-masuk, dan kegiatan spekulasi. Dari segi permintaan valuta asing terdapat 4 transaksi, di antaranya pembayaran impor barang dan jasa, aliran modal keluar terdiri dari pembayaran utang luar negeri pemerintah & swasta, penarikan kembali modal asing, kegiatan spekulasi, dan intervensi valuta asing oleh Bank Sentral.
Sedangkan, penawaran valuta asing juga terdapat 4 transaksi, yakni penerimaan ekspor barang & jasa, aliran modal masuk terdiri dari penerimaan hutang luar negeri pemerintah & swasta, penanaman modal asing dalam jangka pendek & panjang, kegiatan spekulasi, dan intervensi valuta asing oleh Bank Sentral.
“Ada 2 alat analisis yang digunakan untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental itu yang menghubungkan data-data ekonomi secara empiris dalam bentuk tabel dan menganalisis pergerakannya untuk membuat hubungan dengan pergerakan di pasar keuangan yang bersifat jangka panjang. Sedangkan, analisis teknikal lebih menggambarkan pergerakan harga pasar dengan menggunakan berbagai macam tools yang bersifat jangka pendek,” tutupnya. (Des)